Sunday, June 15, 2008

Indonesia RAYA (Beras Kaya) atau Indonesia RASKIN (Beras Miskin) ?

Sebelumnya mohon maaf jika yang dimaksud dengan Indonesia Raya dalam tulisan ini bukan seperti yang dimaknai dalam lagu kebangsaan kita, melainkan plesetan dari akronim RAYA yang berarti Beras Kaya.


Sebagai salah satu program jaring pengaman sosial secara nasional maka dilucurkanlah istilah RASKIN yang artinya beras untuk kalangan miskin yang harganya terjangkau karena disubsidi. Meski kita tahu disatu sisi pemerintah selalu menggalakkan diversifikasi pangan lokal untuk memperkuat kedaulatan pangan nasional , namun disisi lain selalu saja memperkenalkan beras ke seantero musantara melalui program RASKIN bukan NGANKIN alias Pangan Miskin.


Ditambah lagi dengan BLT (Bantuan Langsung Tunai) atau diplesetkan oleh berbagai kalangan menjadi Bantu Langsung Tewas (swadaya masyarakatnya) yang katanya berbeda dengan BLT kali lalu, saat ini dikenal dengan istilah BLT PLUS meski hanya dalam jangka waktu 6 bulan saja dan tidak begitu jelas PLUSnya dimana.


Mengherankan ketika pemerintah mengajari rakyatnya untuk menjadi peminta-minta yang membuat bangsa ini semakin malas dan semakin kehilangan harga diri dimata bangsa lain melalui TV swasta dan asing yang menayangkan peristiwa bagaimana warga miskin antri BLT dan saling berebut seolah tidak lagi peduli dengan lainnya dan kelihatan menjadi sangat egois


Disamping itu, landasan moral yang dipakai untuk mengajak warga miskin menerima uang tanpa kerja juga sulit dipertanggungjawabkan karena mengajari kita terbiasa dengan TDB (Tangan Di Bawah) yang seharusnya adalah TDA (Tangan Di Atas).

Wajar jika banyak pihak menolak termasuk beberpa pejabat daerah karena efektivitas BLT sangat diragukan dan sangat tidak mendidik mental untuk BERDIKARI yang sering diucapkan Bung Karno dalam setiap pidatonya.


BLT versus SEBAR UANG ?


Belum selesai masalah terkait BLT, kita dikejutkan dengan aksi sebar uang dari motivator TDW alias Tung Desen Waringin.


Terlepas dari niat mulia untuk menolong warga miskin, namun bagi saya pribadi tindakan tersebut lebih kentara sensasinya dibanding unsur edukasinya. Kita dapat melihat di tayangan betapa warga berlarian berebut uang recehan seribu, lima ribu dan sepuluh ribu rupiah yang ditebar dari udara dengan pesawat yang artinya berapa juta yang dibutuhkan untuk sewa pesawat. Dan yang lebih memilukan, dengan bangganya TDW disiaran TV menginformasikan bahwa kegiatan tersebut telha diliput sehari sebelumnya oleh media asing. Tidak adakah cara yang lebih beradab dalam menolong orang miskin tanpa harus memamerkan kemiskinan negeri ini sekaligus menjadi lebih terkenal ?


Cara TDW dalam tebar uang sebenarnya juga dilakukan oleh pihak lain melalui kebiasaan dalam kegiatan “ekonomi berbiaya tinggi” seperti misalnya kegiatan suap yang terjadi di Bea Cukai maupun disemua lini kehidupan keseharian kita.

Hanya bedanya TDW dengan tulus mencoba berbagi, sedang pihak lainnya karena ada kepentingan tertentu seperti money politic yang mencoba membeli suara, suap di Bea Cukai supaya diperlancar dan dapat potongan biaya dll.


BLT sebenarnya juga sebentuk tebar uang atas nama negara yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengurangi gejolak warga miskin akibat kenaikan BBM, bahka ada yang menyatakan sebagai suap politik.


Yang jelas baik BLT maupun tebar uang dan suap semuanya tidak bersifat mendidik masyarakat untuk berjuang denga etos kerja yang tinggi untuk meraih kemandirian dan sungguh lebih mulia para laskar mandiri yang meskipun menjadi menjadi pemulung dan dianggap sampah masyarakat namun selain memperoleh uang dari hasil keringat sendiri, mereka tidak merugikan pihak lain serta mampu mengurangi timbunan sampah sehingga meningkatkan kualitas lingkungan.



Belajar dari Prinsip Pelikan


Dalam sebuah kutipan tulisan seorang motivator Andrew Ho berjudul Prinsip Pelikan, dikatakan


“Thus, races arose from an original coding which God pulled out as needed for adaptation to the environment.”
Walter Lang

Kutipan dari Walter Lang menyatakan bahwa peradaban umat manusia di dunia ini mengalami perkembangan karena senantiasa beradaptasi terhadap lingkungan. Kalimatnya itu menegaskan bahwa pencapaian perkembangan kehidupan kita saat ini pun tidak lepas dari proses yang menuntut kita untuk mengadaptasikan diri. Fenomena yang pernah terjadi pada burung-burung pelikan di pantai Monterey, California berikut ini telah menginspirasi saya untuk menjelaskan beberapa hal penting untuk meningkatkan daya adaptasi kita. Oleh sebab itu saya menyebutnya prinsip Pelikan.


Pantai Pelikan di California Amerika Serikat memang terkenal karena ciri khas burung pelikan yang hidup bebas di sekitar pantai tersebut. Burung-burung pelikan liar itu selalu mendapatkan makanan ikan segar berlimpah dari para nelayan ikan tuna. Mereka berkembang biak dan hidup damai di pantai tersebut

Tetapi sejak pemerintah memberlakukan undang-undang yang melarang para nelayan menangkap ikan tuna di tempat itu, banyak sekali burung pelikan mati kelaparan. Para ilmuwan berusaha mengatasi persoalan itu dengan berbagai cara, tetapi tidak segera membuahkan hasil. Mereka khawatir burung-burung tersebut akan punah.


Kemudian mereka berinisiatif mendatangkan burung pelikan pesaing dari Florida. Para ilmuwan berharap akan terjadi pembauran dan perkawinan antara burung pelikan Monterey dan Florida, yang menghasilkan bibit pelikan-pelikan yang tangguh dan pandai mencari ikan sendiri. Tetapi dalam waktu singkat dan belum sempat terjadi perkawinan, burung pelikan Monterey sudah mampu berburu ikan sendiri. Kemajuan itu benar-benar menakjubkan.


Burung pelikan yang sudah terbiasa mendapatkan makanan dengan mudah dari para nelayan, tanpa perlu berusaha keras mencari ikan sendiri, cenderung tidak memiliki kekuatan untuk bertahan ketika situasi sudah mengarah pada krisis makanan. Mereka menghadapi kesulitan besar tatkala terjadi sedikit saja perubahan keadaan. Kesulitan yang mereka hadapi dikarenakan mereka sama sekali tidak memiliki kemampuan beradaptasi.


Dari tulisan Andrew Ho diatas, dapat dibayangkan bahwa apa yang dilakukan pemerintah sekarang dengan RASKIN, BLT dan sebangsanya seperti halnya para nelayan yang memberi makan berupa ikan pada burung Pelikan disekitarnya yang berbuah ketergantungan sehingga ketika para nelayan diharuskan pergi, maka burung Pelikan menjadi tak berdaya dan kemudian mati karena tidak tahu lagi cara berburu ikan untuk dimakan.


Yang dipersoalkan disini bukan masalah pemerintah dengan baik hati mau membantu rakyatnya melalui RASKIN dan BLT (meskipun kita tahn tugas utama pemerintah adalah mensejahterakan rakyatnya) , melainkan strategi yang dipilih dengan RASKIN dan BLT tidaklah pas dan bahkan ditenggarai menimbulkan ketergantungan dan menciptakan kemalasan.



Yang penting bukan seberapa subur lahannya, tetapi seberapa hebat petaninya


Dari potensi yang dimiliki baik berupa SDA maupun SDM, sungguh tidak bisa diterima akal sehat apabila Indonesia bisa terperangkap dalam krisis berkepanjangan sampai saat ini. Mengingat begitu besar kekayaan baik intelektual maupun sumber daya alam yang kita miliki, lalu apa yang salah dengan kondisi saat ini ?


Lahan yang terbentang luas dengan dua kali musim baik musim kemarau maupun hujan dengan sinar matahari yang tak lelah menyinari bumi katulistiwa, mengapa kita masih harus impor beras dan menjadikannya beras miskin (RASKIN)? Seberapa kuat pemerintah akan mampu memberi subsidi dan apakah subsidi merupakan opsi yang tepat dalam pemberdayaan masyarakat menuju mandiri ?


Jadi menjadi PR kita semua, mencari apa akar masalah terkait dengan busung lapar, banjir, kekeringan dibanyak persawahan , tanah longsor, kebakaran hutan, penggundulan hutan secara sadar , minimnya infrastruktur pertanian sehingga kita kekurangan pangan (bukan hanya beras?) Kita bisa hitung berapa banyak luasan sawah yang gagal panen karena banjir maupun kekeringan ?


Fokus perhatian pemerintah yang terlalu memanjakan lahan basah (persawahan) dan mengabaikan potensi lahan kering terutama di KTI (Kawasan Timur Indonesia) menjadi salah satu sebab kenapa kita harus impor beras.

Belum lagi kampanye konsumsi beras yang seolah-olah lebih bergengsi dan bergizi dibanding dengan makanan lokal yang ada di berbagai daerah turut memperparah ketergantungan pangan nasional pada beras. Bahkan istilah RASKIN menunjukkan kebenaran keberpihakan pemerintah hanya pada jenis pangan nasional berupa beras. Padahal kita tahu diseantero nusantara begitu banyak dan beragam makanan pokoknya seperti Madura dan NTT dengan jagungnya, Maluku dengan sagunya, dan Papua dengan umbi-umbian dll.


Jadi jika kita ingin mempunyai kedaulatan pangan yang kuat , mau tidak mau pemerintah harus melakukan revitalisasi pertanian (dalam arti luas) antara lain dengan memperbaiki dan menyediakan infrastruktur yang mendukung pertanian, membangun jalan-jalan aspal antar desa yang merupakan pusat produksi pangan, melakukan reforma agraria dengan membagi lahan milik pemerintah kepada petani gurem dan penyakap, membiasakan para pejabat dan keluarganya mengkonsumsi pangan beragam termasuk pangan lokal dalam keseharian mereka (bukan hanya pada saat kampanye penganekaragaman konsumsi pangan lokal), menghilangkan paket beras RASKIN dan BLT, menyiapkan petani terampil, cerdas dan mandiri melalui pendampingan dinas terkait, dan yang tak kalah penting politik beras murah harus ditinggalkan dan diganti dengan menghargai jerih payah petani dengan harga layak sehingga profesi petani sejajar dengan profesi lainnya.


Yang tak kalah pemting bagaimana agar semua kegiatan atas nama pembangunan nasional selalu didasarkan pada etika lingkungan seperti yang terus disuarakan oleh pakar ekologi kita Bapak Otto Soemarwoto yang telah berpulang. Tugas generasi muda khususnya para intelektual muda untuk terus menyuarakan arti penting melestarikan lingkungan sehingga generasi penerus mewarisi lingkungan yang berkualitas dalam mendukung kehidupannya.


Dalam kaitan dengan pembangunan pertanian yang menjadi perhatian utama adalah menjaga agar daerah hulu tetap mampu menjadi daerah resapan air dalam artian fungsi hidrologis hutan harus terus dipelihara dengan meniadakan pembalakan hutan secara liar, membatasi privatisasi air sehingga air tetap tersedia untuk kegiatan pertanian sebagai penopang pangan nasional dan menjaga kedaulatan bangsa khususnya dalam hal kedaulatan pangan. Jadi tidak ada yang tidak mungkin termasuk menggantikan RASKIn dengan kaya beras atau lebih tepatnya kaya pangan yang berlimpah.


Mari kita bangun pertanian Indonesia yang tangguh seperti halnya syair lagu kebangsaan Indonesia Raya yang mengajak kita semua untuk “ Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya”



YBT Suryo Kusumo


t.suryokusumo@gmail.com



6 comments:

Anonymous said...

Setelah liat blog ini saya jadi ragu mengenai Islam!

Klik link --> Wanita dimata Muhammad..Atau klik --> BLOG MANTAN MUSLIM INDONESIA

NUSA TENGGARA TIMUR ezine said...

Hallo, apa kabar? wah konten blog ini luar biasa. Salam kenal, bung.

Nusa Tenggara Timur ezine

Wanda hamidah said...

ini kisah nyata saya . . . .

perkenalkan nama saya zalinah aruf, saya berasal dari kota Bandung saya bekerja sebagai seorang karyawan di salah satu perusaan Yogyakarta.dimana saya sudah hampir kurang lebih tiga tahun lamanya saya bekerja di perusaan itu.

Keinginan saya dan impian saya yang paling tinggi adalah ingin mempunyai usaha atau toko sendiri,namun jika hanya mengandalkan gaji yah mungkin butuh waktu yang sangat lama dimana belum biaya kontrakan dan utan yang menumpuk justru akan semakin sulit dan semakin lama impian itu tidak akan terwujud

saya coba" buka internet dan saya lihat postingan orang yg sukses di bantu oleh seorang kyai dari sana saya coba menghubungi beliau, awalnya saya sms terus saya di suruh telpon balik disitulah awal kesuksesan saya.jika anda ingin mendapat jalan yang mudah untuk SOLUSI MUDAH, CEPAT LUNASI UTANG ANDA, DAN MASALAH EKONOMI YG LAIN, TANPA PERLU RITUAL, PUASA DLL. lewat sebuah bantuan penarikan dana ghoib oleh seorang kyai pimpinan pondok pesantren shohibul Qur’an. dan akhirnya saya pun mencoba menghubungi beliyau dengan maksut yang sama untuk impian saya dan membayar hutang hutang saya.puji syukur kepada tuhan yang maha esa melalui bantuan beliau.kini sy buka usaha distro di bandung.
Sekali lagi Saya mau mengucapkan banyak terimah kasih kepada K.h. Muh. Safrijal atas bantuannya untuk mencapai impian saya sekarang ini. Untuk penjelsan lebis jelasnya silahkan >>>>>>>>KLIK SOLUSI TEPAT DISINI<<<<<<<<<
Anda tak perlu ragu atau tertipu dan dikejar hutang lagi, Kini saya berbagi pengalaman sudah saya rasakan dan buktikan. Semoga bermanfaat. Amin..

Widya Okta said...

Saya Widya Okta, saya ingin bersaksi tentang pekerjaan baik Tuhan dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata itu, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka mencari pinjaman di antara Anda? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman palsu di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu.

Saya telah menjadi korban penipuan pinjaman 6-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari hutang saya sendiri, sebelum saya dibebaskan dari penjara dan seorang teman saya yang saya jelaskan situasinya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang dapat diandalkan yaitu SANDRAOVIALOANFIRM.

Saya mendapatkan pinjaman saya sebesar Rp900.000.000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya lamar, Jadi saya memutuskan untuk membagikan karya baik Tuhan melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman, Anda sebaiknya menghubungi SANDRAOVIALOANFIRM.

Email: sandraovialoanfirm@gmail.com
Nomor kontak dewan direksi: +12512278012
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.

ALL GLOBAL GRANT LOAN said...

KABAR BAIK,
SEMUA PINJAMAN GLOBAL, inilah satu-satunya perusahaan pinjaman Asli yang diakreditasi oleh BANK DUNIA, Kami akan mengubah hidup Anda menjadi lebih baik, perusahaan pinjaman, Diberikan dan Berlisensi untuk menawarkan pinjaman kepada individu, perusahaan swasta dan orang yang membutuhkan bantuan keuangan dalam tunjangan tingkat rendah sebanyak 2% dan Kami menerima pinjaman dalam bentuk apa pun.

Di sini, di SEMUA PINJAMAN PEMBERIAN GLOBAL, akan membuat yang terbaik dari penghormatan kami kepada semua pelamar yang sah. Anda tidak akan kecewa dengan Kami dalam kesepakatan bisnis ini karena perusahaan kami akan memastikan pinjaman Anda sampai kepada Anda, jika itu tidak juga berakhir di sana, kami memiliki tim ekspatriat yang memahami undang-undang investasi, mereka akan membantu Anda, memberi Anda tips yang akan membantu Anda mengelola investasi tempat Anda menanamkan pinjaman, sehingga Anda tidak pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda dan penawaran luar biasa ini disertai dengan pinjaman Anda dan tidak dikenakan biaya, Hubungi kami hari ini melalui email allglobalgrantloan @ gmail.com


HUBUNGI KAMI .....
+ 1(412)8513844
allglobalgrantloan@gmail.com

"ISKANDAR LENDERS" said...

Segala yang kami lakukan [Kami melakukannya dengan sempurna]
Kami menawarkan berbagai layanan keuangan Vis-a-vis: Perencanaan Bisnis, Komersial dan Pengembangan Keuangan, Properti dan Hipotek, Pinjaman Konsolidasi Utang, Pinjaman Bisnis, Pinjaman Swasta, Pinjaman Refinancing Rumah dengan suku bunga rendah untuk perorangan, perusahaan dan badan hukum dll .......
kontak cepat
What'sApp: [+44] 7480 729811
 ☎ .............: [+44] 7480 729811
e_mail .. [iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

Anda juga dapat mengunjungi salah satu dari kami
situs web media sosial untuk lebih jelasnya



Tertanda:
Pengelolaan.
Salam Hormat.
Status: PERUSAHAAN PINJAMAN ISKANDAR LESTARI
© Hak cipta The Iskandar Lenders Group 2019