Tuesday, August 28, 2007

Pramuka Indonesia di Jambore Kepanduan Dunia 2007 ke-21


Jambore Kepanduan Dunia 2007 berlangsung tanggal 27 Juli sampai 8 Agustus 2007 yang dilaksanakan di Hylands Park, Chelmsford, Essex, Inggris dengan luas area sekitar 300 hektar. Tema Jambore Dunia kali ini adalah One World One Promise dan Jambore ini dibuka oleh Pangeran William.


Kegiatan ini dihadiri oleh 158 negara dengan jumlah peserta sekitar 40.000 orang. Jambore ini merupakan peringatan 100 tahun berdirinya Kepanduan di dunia oleh Richard Baden Powell dan 19 orang kawannya.

Dari Indonesia, kami merupakan kloter peserta yang kedua sampai. Kita berangkat tanggal 23 Juli malam dari Jakarta, dengan jumlah 13 orang. Sedang kloter pertama, sampai sehari sebelumnya dengan jumlah 12 orang. Kami bertugas membangun perkemahan untuk peserta kontingen Indonesia yang lain.

Kontingen Indonesia berjumlah sekitar 400 orang, berasal dari seluruh penjuru tanah air. Setiap kontingen membagi pesertanya menjadi Pasukan, Pembina Pasukan, IST. (International Service Team), CST. (Contingent Support Team) dan pengunjung. Sedang dari NTT. yang tercatat sebagai peserta berjumlah 8 orang.

Mayoritas peserta dari seluruh kontingen adalah para patisipan yang berusia antara 14 sampai 17 tahun atau bisa disebut Penggalang dan Pendega yang dikategorikan sebagai Pasukan. Mereka bertugas sebagaimana Pramuka di Indonesia dengan mengikuti program yang telah ditetapkan dan harus patuh pada Pembinanya.

Kontingen Indonesia pada Dance Unit memberikan pelatihan, seperti tari Yospan (Papua), Pendet (Bali), Ronggeng Betawi, Cerana (NTT) dan yang paling digemari adalah Poco-Poco serta tari Saman asal Aceh. Handicraft Unit memberikan workshop pembuatan wayang kulit. Games Unit melatih permainan congklak dan gasing. Music Unit melatih angklung, serta Costume dan Food unit memamerkan kostum tradisi dan menyediakan masakan tradisi, seperti serabi, bir pletok dan lain-lain. Di Global Development Village kita juga memamerkan barang hasil kerajinan tangan di Indonesia, serta memberi pelatihan tentang isu pemanasan global.

Tanggal 31 Juli diperingati sebagai Indonesian Day yang diisi dengan tarian dari Papua, permainan angklung dan peragaan busana. Sebenarnya yang tampil seharusnya adalah permainan sasando dari perwakilan NTT, karena sudah disetujui seluruh panitia dalam rapat di Inggris. Akan tetapi batal dan digantikan dengan permainan angklung dari perwakilan Jawa Barat. Di sini membuat saya sedikit kecewa, padahal ini adalah kesempatan emas untuk mengenalkan budaya tradisi NTT. ke mata dunia. Tapi kemudian saya berpikir dan yakin, bahwa semoga di Jambore Dunia tahun 2011 di Swedia ataupun pada kesempatan emas lainnya, NTT. bisa terpilih lagi untuk tampil mewakili Indonesia di mata internasional.

Hari berikutnya, tanggal 1 Agustus 2007 diperingati sebagai Sunrise Day dan upacara dilangsungkan pada pagi hari di Hylands Park dan Brownsea Island. Acara ini dihadiri oleh seluruh peserta yang datang dan cucu Baden Powell. Upacara ini diakhiri dengan tukar menukar tandatangan para peserta dari seluruh dunia pada kacu khusus yang telah disediakan sebagai lambang persahabatan.

Acara Jambore Dunia diakhiri dengan Closing Seremony pada tanggal 8 Agustus malam di lapangan Hylands Park. Dan pada penutupan acara tersebut Indonesia merupakan salah satu pengisi acara yaitu permainan musik anglung dari Jawa Barat membawakan hymne Jambore Dunia 2007, berjudul Jambo.

Saya merasa senang dan bangga mendapat banyak pengalaman dan teman dari manca negara. Setelah semuannya selesai maka kontingen Indonesia diantar berkeliling kota London. Kloter kami merupakan kloter yang paling akhir kembali ke tanah air, yaitu tangal 10 Agustus sore waktu setempat.

Walaupun dengan segala kendala dan permasalahan yang dialami kontingen Indonesia, khususnya masalah keberangkatan. Puji Tuhan, sampai akhir kegiatan Jambore, semuanya berjalan lancar tanpa ada kendala atau masalah yang berarti. ***

Novita Lau, Ketua Koordinator Tari Gerakan Pramuka Indonesia, 21st WSJ 2007. Pekerja seni berdomisili di DI. Jogjakarta.