Berikut ini perkembangan bantuan yang telah diterima oleh bayi Theresia Barek Hera, yang diangkat Harian 'Pos Kupang'. Jumlahnya baru 16,5 juta. Masih kurang 8,5 juta. Terima kasih untuk para kerabat yang telah membantu, dan masih mengharapkan partisipasinya. Mudah-mudahan dengan begini Theresia bisa dioperasi dan sembuh.
Sambil berharap 'bos-bos' di Kupang mulai pikir soal fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas dokter, dan alat-alat kesehatan. Mudahan-mudahan bos-bos tidak hanya 'mulut manis' saat Pilkada, janji ini-janji itu, jadi anak adat, joget sampai bodo. Tiap kali gubernur, bupati, walikota sakit semua 'dilarikan' ke rumah sakit yang nun jauh dari mata. Kalau yang sakit orang kecil, harus lari ke Surabaya. Biaya besar.
Harusnya makin hari NTT ini di-isi oleh yang waras dan syukur-syukur punya kemampuan perencanaan. Tapi, tidak demikian. Makin hari, yang terjadi, kesenjangan antara yang miskin dan kaya itu makin besar. Dan, tak mau berprasangka buruk, bisnis di NTT yang terkait erat dengan birokrasi. Jadi proyek itu tergantung siapa yang jadi 'bos' (gubernur, bupati, kepala PU, kepala dinkes). Jika sudah begini, mau bagaimana? Bos kenyang, tapi anak-anak busung lapar. Malu dong bos!
Gereja (keuskupan dan sinode), juga tidak ada hati ko sisihkan sedikit sumbangan yang diterima tiap minggu. Ini orang sudah susah, berita pasang di koran, duit juga tidak mengalir. Tidak tau mau tunggu siapa lagi? Malu dong. Pikir solusinya.
Buat kita yang belum bisa menyumbang, dengan berbagai alasan. Ya, pikir dong bagaimana. Malu dong hanya bisa tulis begini saja. Malu benar. Iya, saya juga lagi pikir bagaimana. Jadi hanya bisa malu. Susah memang tinggal di NTT, ada yang makan sampai mati/'stenga mati' (darah tinggi, stroke,obesitas,dll), ada yang tidak makan sampai hampir mati (busung lapar).
Beritanya di bawah ini:
KUPANG, PK -- Bantuan biaya operasi untuk Theresia Barek Hera, bayi yang mengalami pembesaran di kepala hingga hari Jumat (28/3/2008) kemarin, mencapai Rp 16.650.000,00. Jumlah bantuan ini bertambah setelah ada penyumbang yang mengirimkan bantuan melalui rekening atas nama Damianus Ongo di Bank NTT Cabang Walikota, Nomor: 020020 2000353.8 senilai Rp 200 ribu.
Jumlah yang sama juga diberikan satu keluarga yang menyerahkan langsung kepada keluarga di Kelurahan Kayu Putih, Kupang beberapa hari lalu. Damianus Ongo menyampaikan hal ini kepada Pos Kupang melalui telepon, Jumat (28/3/2008) sore.
Ia menceritakan, sejak bantuan diberikan salah satu parpol tanggal 14 Maret lalu, ternyata masih ada penderma yang peduli dengan kondisi Theresia dan bersedia memberikan bantuan.
"Kami terharu sekali. Apalagi penderma itu datang dan sampai di rumah kami dan menyerahkan bantuan. Ia menyesal tidak bertemu dengan Theresia karena masih di kampung halamannya (Wolo, Flores Timur, Red). Kami ucapkan terima kasih kepada semua yang telah memperhatikan anak kami," ujar Damianus.
Ditanya bagaimana keadaan Theresia, ia mengatakan, belum mengetahui secara pasti kondisi terakhir keponakannya tersebut. Namun ia berharap, orangtua Theresia segera membawa bayi ini ke Kupang sehingga bisa dibicarakan waktu pengobatannya ke Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Sutomo, Surabaya.
Untuk diketahui, bayi Theresia dilahirkan di Desa Wolo, Flores Timur, tanggal 10 Juni 2007 lalu. Sejak itu, bayi ini mengalami pembesaran di kepala dari hari ke hari. Keluarganya pernah berobat di RSU Larantuka maupun RSU Kupang namun pihak medis memberikan surat rujuk agar ia dioperasi di RSU Dr. Sutomo Surabaya.
Bila Anda ingin memberikan bantuan bisa langsung mengirimnya melalui rekening atau bisa melalui kontak person dengan Nyonya Kristina Hera, HP 085 253 447 712. (dar)
Monday, March 31, 2008
Bantuan Untuk Theresia Rp 16,5 Juta
Posted by
KabarNTT
at
6:15 AM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Coba cek komentar terakhir yang masuk di posting di www.atanone.net dan harap yang di Kupang entah Pos Kupang entah keluarga agar follow up dengan Rotary Club Kupang dan lihat apakah ada kemungkinan kerjasama antara Rotary antar kota. Kalau perlu hubungi Bapak Kusnady Dharmawan dari Rotary Club Semarang via comment di situs tadi. Maaf beta sendiri tak sempat sama sekali.
Post a Comment